Jumat, 23 Oktober 2015

ADABUL MAJELIS




SUSUNAN ACARA TA’LIM RUTIN



1.      PEMBUKAAN

2.      PEMBACAAN AYAT SUCI AL-QUR’AN

3.      PEMBACAAN HADITS

4.      PEMBACAAN ADABUL MAJELIS

5.      PEMBACAAN BAI’AT

6.      PENYAMPAIAN MATERI TARBIYYAH

7.      TANYA JAWAB

8.      LAIN-LAIN

9.      PENUTUP


























                                                         ADABUL MAJELIS

1.      MELURUSKAN NIAT

HADITS:
Dari Amirul Mu’minin Umar bin Khoththob radiallohu ’anhu, ia berkata:
“Aku mendengar rasulullah shalallahu’alaihi wasallam bersabda: “Setiap amal tergantung niatnya, dan ia akan mendapatkan apa yang ia niatkan, barangsiapa berhijrah karena Alloh dan Rasul-Nya maka hijrahnya itu kepada Alloh dan Rasul-Nya, dan barang siapa hijrahnya karena dunia dan karena seorang wanita yang akan dikawininya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya”, (HR Bukhari dan Muslim)

2.      BERLAPANG-LAPANG DALAM MAJELIS

AL-QUR’AN:
“Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: Berlapang-lapanglah didalam majelis, maka lapangkanlah, niscaya Alloh akan memberi kelapangan  bagimu, dan apabila dikatakan “berdirilah’, maka berdirilah, niscaya Alloh akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan itu beberapa derajat dan Alloh Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS Al-Mujaadilah ayat ke 11)

HADITS:
“Sebaik-baik majlis adalah yang paling lapang” (HR Ahmad, Abu Dawud)

3.      JANGAN MENYURUH SAUDARANYA BERDIRI AGAR IA MENEMPATI TEMPAT DUDUKNYA

HADITS:
 “Janganlah kalian menyuruh temannya untuk bangkit dari tempat duduknya , akan tetapi hendaklah kamu memperluasnya” (Mutafaqqun alaih)

“Tidak halal bagi seorang laki-laki duduk diantara dua orang  diatara mereka, dengan memisahkan mereka kecuali dengan idzinnya” (HR  Abu Dawud , Tirmidzdi)

“Apabila seseorang bangkit dari tempat duduknya, maka ia lebih berhak  untuk duduk ditempatnya tadi” (HR Abu Dawud)

4.      DENGARKANLAH JIKA MATERI DISAMPAIKAN

AL-QUR’AN:
“Dan apabila dibacakan Al-Qur’an  maka dengarkalah  baik-baik, dan perhatikanlah agar engkau mendapat Rahmat (QS 07: 204)

HADITS:
Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam bersabda : “ Hendaklah engkau menjadi penyampai ilmu atau menjadi penuntut ilmu atau menjadi pendengar atau menjadi pencinta (ketiganya). Dan janganlah menjadi yang kelima, maka engkau akan binasa.” (HR Muslim)


5.      MELUNAKKAN SUARA

AL-QUR’AN:
“Dan lunakkanlah suaramu, sesungguhnya seburuk-buruk suara adalah suara keledai ( QS Lukman 19)

HADITS:
“Wahai orang-orang yang beriman janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara yang keras, sebagaimana kerasnya suara sebagian kamu kepada sebagian yang lain, supaya tidak hapus (pahala) amalmu sedangkan kamu tidak menyadarinya” (QS 48: 02)

6.      BERTANYALAH JIKA TIDAK MENGETAHUI

AL-QUR’AN:
 “Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai ilmu pengetahuan  jika kalian tidak mengetahui (QS 16: 43)

HADITS:
 “Sesungguhnya Alloh tidaklah mencabut ilmu dengan sekali cabut dari hamba-Nya , akan tetapi, Alloh mencabut ilmu dengan mewafatkan para ulama, sampai apabila Alloh tidak menyisakan satu ulama pun, manusia pun mengangkat pemimpin-pemimpin yang bodoh, mereka ditanya lalu berfatwa tanpa ilmu, sehingga mereka sesat menyesatkan” (HR Bukhari no 100)

7.      BERDISKUSI DENGAN CARA YANG BAIK

AL-QUR’AN:
“Serulah manusia kepada jalan Rabb mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik, sesungguhnya Rabb mu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk” (QS 16: 125)

8.      JANGAN BERBANTAH-BANTAHAN KECUALI MEMPUNYAI HUJJAH YANG LEBIH BAIK

AL-QUR’AN:
“Dan thaatlah kepada Alloh dan Rasul-Nya, dan janganlah kamu berbantah-bantahan yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah, Sesungguhnya Alloh beserta orang-orang sabar” (QS 08: 46)

9.      IDZIN JIKA INGIN MENINGGALKAN MAJELIS

AL-QUR’AN:
“Sesungguhnya yang sebenar-benar orang mu’min ialah orang yang beriman kepada Alloh dan Rasul-Nya, dan apabila mereka berada bersama-sama Rasulullah dalam sesuatu urusan yang memerlukan pertemuan, mereka itu tidak meninggalkan (Rasulullah) sebelum meminta idzin kepadanya, sesungguhnya orang yang meminta idzin kepadamu (Muhammad) mereka itulah orang-orang yang beriman kepada Alloh dan Rasul-Nya, maka apabila mereka meminta idzin kepadamu karena suatu keperluan,berilah idzin kepada siapa yang kamu kehendaki diantara mereka, dan mohonkalah ampunan bagi mereka kepada Alloh, sesungguhnya Alloh Maha Pengampun Maha Penyayang” ( QS 24: 62)

10.  MENUTUP MAJLIS DENGAN DO’A KAFARATUL MAJLIS

HADITS:
 “Barangsiapa membaca : SUBHANAKALLAHUMMA WA BIHAMDIKA ASYHADU ALLA ILAAHA ILLA ANTA ASTAGHFIRUKA WA ATUUBU ILAIKA”

dalam suatu majelis dzikir maka ia pencetak yang mewarnai majelis tersebut. Dan barang siapa yang membacanya di tempat main-main maka ia adalah penghapus dosa untuk tempat itu”. (HR. An-Nasa’i, At-Thabrani, Al-Hakim).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar