SUSUNAN ACARA
TA’LIM RUTIN
1. PEMBUKAAN
2. PEMBACAAN AYAT SUCI AL-QUR’AN
3. PEMBACAAN HADITS
4. PEMBACAAN ADABUL MAJELIS
5. PEMBACAAN BAI’AT
6. PENYAMPAIAN MATERI TARBIYYAH
7. TANYA JAWAB
8. LAIN-LAIN
9. PENUTUP
ADABUL MAJELIS
1. MELURUSKAN NIAT
HADITS:
Dari Amirul Mu’minin Umar
bin Khoththob radiallohu ’anhu, ia berkata:
“Aku mendengar rasulullah shalallahu’alaihi
wasallam bersabda: “Setiap amal tergantung niatnya, dan ia akan mendapatkan apa
yang ia niatkan, barangsiapa berhijrah karena Alloh dan Rasul-Nya maka
hijrahnya itu kepada Alloh dan Rasul-Nya, dan barang siapa hijrahnya karena
dunia dan karena seorang wanita yang akan dikawininya, maka hijrahnya itu
kepada apa yang ditujunya”, (HR
Bukhari dan Muslim)
2. BERLAPANG-LAPANG DALAM MAJELIS
AL-QUR’AN:
“Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan
kepadamu: Berlapang-lapanglah didalam majelis, maka lapangkanlah, niscaya Alloh
akan memberi kelapangan bagimu, dan
apabila dikatakan “berdirilah’, maka berdirilah, niscaya Alloh akan meninggikan
orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan itu beberapa derajat dan Alloh Maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan” (QS Al-Mujaadilah ayat
ke 11)
HADITS:
“Sebaik-baik majlis adalah
yang paling lapang” (HR Ahmad, Abu Dawud)
3.
JANGAN MENYURUH SAUDARANYA BERDIRI AGAR IA MENEMPATI TEMPAT DUDUKNYA
HADITS:
“Janganlah kalian menyuruh temannya untuk
bangkit dari tempat duduknya , akan tetapi hendaklah kamu memperluasnya”
(Mutafaqqun alaih)
“Tidak
halal bagi seorang laki-laki duduk diantara dua orang diatara mereka, dengan memisahkan mereka
kecuali dengan idzinnya” (HR Abu Dawud ,
Tirmidzdi)
“Apabila
seseorang bangkit dari tempat duduknya, maka ia lebih berhak untuk duduk ditempatnya tadi” (HR Abu Dawud)
4.
DENGARKANLAH JIKA MATERI DISAMPAIKAN
AL-QUR’AN:
“Dan apabila dibacakan
Al-Qur’an maka dengarkalah baik-baik, dan perhatikanlah agar engkau
mendapat Rahmat (QS 07: 204)
HADITS:
Rasulullah
Shalallahu alaihi wassalam bersabda : “
Hendaklah engkau menjadi penyampai ilmu atau menjadi penuntut ilmu atau menjadi
pendengar atau menjadi pencinta (ketiganya). Dan janganlah menjadi yang kelima,
maka engkau akan binasa.” (HR Muslim)
5.
MELUNAKKAN SUARA
AL-QUR’AN:
“Dan lunakkanlah suaramu,
sesungguhnya seburuk-buruk suara adalah suara keledai ( QS Lukman 19)
HADITS:
“Wahai orang-orang yang
beriman janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara Nabi, dan janganlah
kamu berkata kepadanya dengan suara yang keras, sebagaimana kerasnya suara
sebagian kamu kepada sebagian yang lain, supaya tidak hapus (pahala) amalmu
sedangkan kamu tidak menyadarinya” (QS 48: 02)
6.
BERTANYALAH JIKA TIDAK MENGETAHUI
AL-QUR’AN:
“Maka
bertanyalah kepada orang yang mempunyai ilmu pengetahuan jika kalian tidak mengetahui (QS 16: 43)
HADITS:
“Sesungguhnya
Alloh tidaklah mencabut ilmu dengan sekali cabut dari hamba-Nya , akan tetapi,
Alloh mencabut ilmu dengan mewafatkan para ulama, sampai apabila Alloh tidak
menyisakan satu ulama pun, manusia pun mengangkat pemimpin-pemimpin yang bodoh,
mereka ditanya lalu berfatwa tanpa ilmu, sehingga mereka sesat menyesatkan” (HR
Bukhari no 100)
7.
BERDISKUSI DENGAN CARA YANG BAIK
AL-QUR’AN:
“Serulah manusia kepada
jalan Rabb mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka
dengan cara yang baik, sesungguhnya Rabb mu Dialah yang lebih mengetahui
tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui
orang-orang yang mendapat petunjuk” (QS 16: 125)
8.
JANGAN BERBANTAH-BANTAHAN KECUALI MEMPUNYAI HUJJAH YANG LEBIH BAIK
AL-QUR’AN:
“Dan thaatlah kepada Alloh
dan Rasul-Nya, dan janganlah kamu berbantah-bantahan yang menyebabkan kamu
menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah, Sesungguhnya Alloh
beserta orang-orang sabar” (QS 08: 46)
9.
IDZIN JIKA INGIN MENINGGALKAN MAJELIS
AL-QUR’AN:
“Sesungguhnya yang
sebenar-benar orang mu’min ialah orang yang beriman kepada Alloh dan Rasul-Nya,
dan apabila mereka berada bersama-sama Rasulullah dalam sesuatu urusan yang
memerlukan pertemuan, mereka itu tidak meninggalkan (Rasulullah) sebelum meminta
idzin kepadanya, sesungguhnya orang yang meminta idzin kepadamu (Muhammad)
mereka itulah orang-orang yang beriman kepada Alloh dan Rasul-Nya, maka apabila
mereka meminta idzin kepadamu karena suatu keperluan,berilah idzin kepada siapa
yang kamu kehendaki diantara mereka, dan mohonkalah ampunan bagi mereka kepada
Alloh, sesungguhnya Alloh Maha Pengampun Maha Penyayang” ( QS 24: 62)
10. MENUTUP MAJLIS DENGAN DO’A
KAFARATUL MAJLIS
HADITS:
“Barangsiapa membaca : SUBHANAKALLAHUMMA WA
BIHAMDIKA ASYHADU ALLA ILAAHA ILLA ANTA ASTAGHFIRUKA WA ATUUBU ILAIKA”
dalam suatu majelis dzikir
maka ia pencetak yang mewarnai majelis tersebut. Dan barang siapa yang
membacanya di tempat main-main maka ia adalah penghapus dosa untuk tempat itu”. (HR. An-Nasa’i,
At-Thabrani, Al-Hakim).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar